Techopit.xyz - Pavel Kashin adalah seorang seniman parkour Rusia dari St. Petersburg. Pada 2013, ia melakukan aksi di atap gedung 16 lantai saat seorang teman merekamnya. Oleh karena itu foto Kashin diambil hanya beberapa detik sebelum ia terjatuh dan ajal menjemputnya.

'Parkour' berasal dari bahasa Prancis parcours, yang berarti 'rute.' Dikembangkan dari pelatihan rintangan militer, ini adalah sistem untuk bergerak dari titik A ke titik B dengan menggulir, melompat, melompat; Pada dasarnya berkeliling berbagai rintangan seperti dinding dan tangga dalam waktu secepat mungkin. Parkour dilakukan tanpa menggunakan peralatan keselamatan. Dan itu telah menarik para pencari sensasi dari seluruh penjuru.

Parkour menanamkan semangat petualangan bagi banyak orang dan penggemar biasanya menganggap diri mereka sebagai bagian dari komunitas yang terhubung. Tetapi bagi yang paling berani, selalu ada potensi bahaya dan kematian.


Pavel Kashin adalah salah satu seniman parkour terkenal, atau freerunners, di St. Petersburg. Dia dinobatkan sebagai salah satu freerunner terbaik di dunia, yang dikenal karena aksi terobosannya. Ada banyak video yang mendokumentasikan gerakannya yang paling berisiko dan paling mengesankan:

Pada hari Kashin meninggal pada Juli 2013, ia berdiri di atas tembok selebar tiga kaki di atas sebuah gedung apartemen. Si Pemberani itu berusaha untuk melakukan backflip, backlip nya berhasil, namun ia kehilangan pijakan saat ia mendarat, dan dia pun  terjatuh hampir 200 kaki ke trotoar di bawahnya. Saksi mata mengatakan kepada polisi bahwa dia kehilangan pijakan di pendaratan, menyebabkan dia jatuh langsung ke trotoar di bawah.

Sebuah kelompok yang disebut "Free Running Sweden" mengunggah berita kematiannya  ke Facebook sehari setelah kematian Pavel Kashin dengan caption "seluruh dunia parkour dan FRS mengirimkan pikiran dan rasa hormat kami kepada keluarga dan teman-temannya! Beristirahatlah dengan tenang Pavel! ”

Teman-teman Kashin dan sesama penggemar parkour menyebut langkah itu sebagai "lompatan berani." Mereka mengunggah foto yang diambil dari aksi terakhirnya, yang kemudian banyak beredar di internet.

Orang tua Kashin menyetujui gambar anaknya diunggah kemedia sosial. Selain untuk upeti kepada putra mereka, mereka percaya itu bisa berfungsi sebagai peringatan bagi orang lain yang masih menggeluti hobi mereka yaitu di bidang parkour.

Ada beberapa insiden yang mengancam  orang yang ikut serta dalam aksi serupa yang mengancam keselamatan anggota tubuh mereka bahkan kematian, dan orang tua Kashin berpikir bahwa kisah kashin dapat mendorong mereka untuk tidak mengambil risiko olahraga dengan terlalu menyepelehkan walau hanya trik biasa.


Mereka mengeluarkan pernyataan pada saat itu yang mengatakan bahwa mereka berharap foto itu akan mencegah pemberani lainnya dari mencoba melompat berisiko. Ayahnya berkata dia berharap contoh itu akan menyelamatkan hidup seseorang.

Belum ada banyak kematian tercatat atau cedera besar lainnya yang disebabkan oleh kecelakaan parkour. Namun, beberapa orang berpendapat bahwa ini karena orang lebih suka mengatakan bahwa mereka hanya jatuh alih-alih mengaitkan kecelakaan itu dengan parkour. dan setelah itu kemudian jasad kashin di makamkan  di St. Petersburg.

Untuk kalian yang masih menggeluti hobi ekstrem atau yang membahayakan keselamatan kalian, tak apa kalian teruskan , namun kisah kashin bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua agar selalu mempertimbangkan sebesar apa resiko yang akan kita hadapi saat melakukan suatu kegiatan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama