Techopit.xyz ~ Selama berabad-abad silam, gajah dijadikan bintang sirkus keliling yang memikat orang banyak. Sayangnya, hal tersebut sering mengorbankan kesejahteraan gajah. Selain itu, perlakuan manusia terhadap gajah membuat kita bertanya-tanya bagaimana bisa manusia yang mempunyai akal dan pikiran, bisa setega itu menyiksanya.

Sejarah penggunaan makhluk cerdas yang menakjubkan tersebut untuk hiburan telah memancing protes dari berbagai kelompok dan aktivis kesejahteraan hewan. Berkat perlawanan mereka yang berdedikasi, opini publik telah berubah secara signifikan.

Pada 2016, sirkus Amerika yang terkenal, Ringling Bros dan Barnum & Bailey Circus, akhirnya mengakhiri pertunjukan gajahnya. Kelompok ini lalu mengembalikan 11 gajah sirkus mereka yang terkenal ke area gajah seluas hampir 1 kilometer persegi di Florida.

Namun hal tersebut jauh berbeda pada satu abad yang lalu. Saat Perang Dunia I sedang berkecamuk, sirkus keliling merupakan satu dari sedikit sumber hiburan khusus untuk orang Amerika, sekaligus mengenalkan banyak masyarakat pada kehebatan dan kecerdasan hewan.

Pertunjukan mereka menjadi acara favorit banyak keluarga di kala itu. Namun pada 1916, seekor gajah seberat 5 ton bernama Mary mengalami kejadian yang sangat buruk dan mencoreng dunia sirkus.


Gajah yang dikenal sebagai Big Mary berpergian dengan Sparks World Famous Shows, tanpa kenal lelah menghibur anak-anak dan orang dewasa di seluruh negeri.

Tetapi, hari-harinya sebagai bintang pertunjukan berakhir saat dia membunuh seorang pelatih di Kingsport, Tennessee, dan dijatuhi hukuman mati dengan digantung.

Fakta dari cerita 1916 bervariasi, terutama karena cerita tersebut banyak yang mengurangi atau menambahkan, bahkan karena peristiwanya yang sudah terlalu lama. Meski demikian, keganjilan dari cerita tersebut masih ada.

Dari banyaknya cerita yang bervariasi mimin dapat menyimpulkan bahwa saat itu The Sparks Circus sedang tampil di sebuah kota kecil Tennessee pada tahun 1916. Lalu seekor gajah sirkus betina bernama Mary ditunggangi pelatih barunya bernama Red Eldridge.

Ketika Mary terganggu oleh beberapa semangka di tanah, Eldridge memukulnya dengan kait logam untuk membuatnya patuh. Namun ternyata hal ini menyakitkan dan membuat Mary marah sehingga ia menangkap pelatihnya dengan belalainya, kemudian membantingnya ke tanah, dan menginjak kepalanya di depan kerumunan orang banyak. Kemudian Para penonton mulai berteriak, “Bunuh gajah!” Satu orang bahkan mulai menembaknya dengan pistolnya, tapi peluru tertahan di kulitnya yang tebal.

Lalu pemilik The Sparks Circus memutuskan untuk mengiklankan eksekusi publik Mary dan disambut baik oleh kerumunan besar orang di Erwin, Tennessee.

Menurut beberapa catatan, ada sekitar 5.000 penonton yang hadir di tempat eksekusi dilakukan. Namun, membunuh Big Mary terbukti sangat sulit karena pada percobaan pertama rantai tersebut pecah dan dia terjatuh ke tanah dan mengakibatnya pinggulnya patah.
Pada percobaan kedua Mary yang malang diangkat lagi dan tinggal di sana selama setengah jam sebelum seorang dokter hewan mengumumkan bahwa dia telah meninggal.

Tidak ada yang tahu pasti di mana Big Mary dikubur. Yang diketahui adalah ada cerita sekeji ini dan itu membuat kita berpikir sejak kapan manusia bisa sekejam ini dan kapan manusia bisa menggunakan nalurinya?. Nasib Big Mary tentu akan berbeda jika pawang berpengalaman yang menanganinya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama