~Dalam Kisah Simson di
alkitab dikisahkan bahwa menjelang kematiannya dia merubuhkan sebuah kuil orang
Filistin. Titik balik yang sangat berarti dalam peperangan Israel melawan
Filistin adalah kematian Simson. Dia ditangkap melalui pengkhianatan Delila.
Orang-orang Filistin mencungkil matanya dan membawanya ke Gaza, salah satu kota
besar mereka.
~Di sana mereka menyuruhnya
menggiling biji-bijian di penjara. Diketahui dari penemuan arkeologi bahwa
penjara seperti itu pada dasarnya adalah rumah penggilingan. Di rumah-rumah
biasa, pekerjaan ini biasa dilakukan oleh para wanita. Para bangsawan birokrasi
membangun rumah penggilingan untuk menghasilkan biji-bijian bagi para kaum
elit. Di tempat inilah para budak dan narapidana diperkerjakan. Peralatannya
adalah batu penggiling yang sederhana. Simson melewatkan hari-harinya duduk di
atas tanah menggiling biji-bijian dengan alu yang digosok-gosokkan maju mundur
dalam lesung di atas pangkuannya.
~Pada suatu hari para
pemimpin Filistin mengadakan upacara keagamaan untuk merayakan kemenangan
mereka atas para musuhnya. Mereka membawa Simson ke kuil tempat mereka
berkumpul, sehingga ia dapat menghibur mereka.
~Begitu tiba di dalam kuil,
Simson meminta anak yang menuntunnya untuk menunjukkan kepadanya di mana letak
tiang-tiang penyangga, sehingga dia dapat bersandar. "Kemudian Simson
merangkul kedua tiang yang paling tengah, penyangga rumah itu, lalu bertopang
kepada tiang yang satu dengan tangan kanannya dan kepada tiang yang lain dengan
tangan kirinya. Berkatalah Simson: "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama
orang Filistin ini."
~Lalu membungkuklah ia
sekuat-kuatnya, maka rubuhlah rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh
orang banyak yang ada di dalamnya. Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu
lebih banyak daripada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya.
~Dalam satu ketika, Simson
menghilangkan seluruh kepemimpinan Filistin. Ini merupakan kemunduran besar
dalam konflik mereka dengan Israel. Hal itu merupakan suatu titik balik. Sejak
saat itu, orang Israel mulai memperoleh kemenangan.
~Tetapi apakah peristiwa itu
benar terjadi? Dapatkah satu orang merubuhkan seluruh kuil sendirian? Arkeologi
telah memberi kita jawaban yang menakjubkan.
~Dua kuil Filistin telah
ditemukan oleh para ahli arkeologi. Satu di Tel Qasile yang terletak di utara
Tel Aviv, dan satu di Tel Miqne, yaitu kota Ekron kuno, 21 mil di selatan Tel
Aviv. Kedua kuil mempunyai desain yang unik: atapnya disangga oleh dua tiang penyangga
tengah! Tiang penyangganya terbuat dari kayu dan berdiri di atas alas batu.
Dengan tiang-tiang yang berjarak enam kaki, seorang yang kuat dapat melepaskan
tiang tersebut dari alas batunya dan menyebabkan seluruh atap runtuh. Penemuan
arkeologi ini sangat cocok dengan kisah alkitab.
Posting Komentar